TebarBerita.ID
      Artikel ini telah dilihat : 624 kali.
BERITA UTAMA

Investasi Tiongkok di Indonesia, Presiden Prabowo Resmikan Proyek Baterai Listrik

Perusahaan baterai CATL (Contemporary Amperex Technology Ltd)

TEBARBERITA.ID – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meresmikan groundbreaking proyek Ekosistem Industri Baterai Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM–IBC–CBL di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH), Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6). Dalam proyek strategis nasional ini, investor asal Tiongkok-China berperan penting sebagai mitra utama dalam pengembangan teknologi dan pendanaan industri kendaraan listrik nasional.

“Kita bermitra dengan kawan-kawan kita, saudara-saudara kita dari Tiongkok. Kita bisa bekerja sama dengan program yang menurut saya ini termasuk, bisa dikatakan, kolosal. Bisa dikatakan terobosan luar biasa. Dari sini kita bisa menghasilkan energi terbarukan dan ramah lingkungan yang dicita-citakan seluruh dunia,” ujar Presiden Prabowo melalui rilis Kementerian ESDM.

Investasi dari Tiongkok, melalui perusahaan Contemporary Amperex Technology Ltd. (CATL), menjadi penopang utama proyek yang bernilai USD 5,9 miliar tersebut. Proyek ini mencakup enam subproyek, lima di antaranya berada di Halmahera Timur, Maluku Utara, dan satu di Karawang. Total luas kawasan industri mencapai 3.023 hektare dengan potensi menyerap 35.000 tenaga kerja.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa keterlibatan investor asing, termasuk dari Tiongkok, harus tetap memperhatikan asas keadilan bagi semua pihak, terutama pelaku usaha lokal dan pemerintah daerah.

“Saya minta kepada perusahaannya, agar hilirisasi ini jangan hanya yang untung itu investor dan Pemerintah Pusat. Jadi hilirisasi atas arahan Bapak Presiden harus berkeadilan. Adil untuk pengusaha daerah, adil juga untuk masyarakat, dan adil juga untuk Pemerintah Daerah,” tegas Bahlil.

Menurut Bahlil, kolaborasi Indonesia dan Tiongkok mencerminkan sinergi antara negara yang kaya akan sumber daya alam dan negara yang menguasai teknologi tinggi. “Indonesia itu betul, dari bahan baterai, nikel, mangaan, kobalt, dan lithium, yang kita tidak punya itu tinggal lithium. Tetapi teknologi itu memang belum terlalu kita miliki secara komprehensif. Karena itu kita lakukan kerjasama dengan teman-teman dari Tiongkok, khususnya CATL,” ujarnya.

Proyek ini tidak hanya bertujuan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global kendaraan listrik, tetapi juga ditargetkan memberi kontribusi nyata pada pertumbuhan ekonomi lokal melalui pembangunan infrastruktur pendukung, termasuk 18 proyek dermaga multifungsi yang akan menunjang aktivitas logistik industri. (*)

Related posts

Pemerintah: Jutaan Mobil Tak Berhak Isi Pertalite

admin

Markaca: Gedung SDN 05 Masih Mangkrak

admin

Buruh Indonesia Rencanakan Aksi Mogok Nasional Hingga November

admin