TebarBerita.ID
      Artikel ini telah dilihat : 619 kali.
EKONOMI

Ingin Beli Mobil Listrik? Pertimbangkan Hal Ini Bila Tak Ingin Banyak Rugi

TEBARBERITA.ID – Harga jual kembali mobil listrik di Indonesia terus mengalami penurunan tajam, bahkan setelah pemakaian kurang dari satu tahun. Kondisi ini membuat pasar mobil listrik bekas belum mampu membentuk harga pasaran yang stabil seperti halnya mobil konvensional.

Penurunan harga mobil listrik bekas bahkan bisa mencapai 50 persen setelah dua tahun pemakaian. Salah satu faktor utama penyebabnya adalah komponen baterai, yang menjadi bagian termahal dari kendaraan listrik.

“Baterai setengah harga mobil, jenis LFP dan semua. Jadi ketika harga baterai turun pasti mobil listrik turun,” ujar Founder National Battery Research Institute, Evvy Kartini, dikutip dari CNBC Indonesia.

Evvy menjelaskan bahwa harga baterai bisa mencapai 40–50 persen dari total harga kendaraan. Karena itu, penurunan nilai baterai berdampak langsung pada harga mobil listrik. Untuk mengatasi hal ini, beberapa produsen mulai menerapkan sistem sewa baterai agar nilai jual mobil tidak terdepresiasi terlalu dalam.

Contoh nyata terlihat dari harga mobil listrik BYD Seal. Varian Premium yang saat peluncuran dijual Rp 639 juta dan Performance AWD Rp 750 juta, kini harganya di pasar mobil bekas turun hingga Rp 200 juta hanya dalam waktu satu tahun.

Penurunan serupa juga terjadi pada Hyundai Ioniq 5 Signature Long Range. Mobil yang semula dibanderol Rp 844 juta kini hanya ditawarkan di kisaran Rp 465 juta hingga Rp 550 juta di laman jual-beli mobil bekas. Umumnya, unit yang dijual merupakan produksi dua tahun sebelumnya.

Nasib serupa dialami mobil listrik buatan Chery. Model Chery J6 yang dijual baru seharga Rp 505 juta kini bisa dibeli seharga Rp 450 jutaan di pasar kendaraan bekas.

“Misal Anda pakai mobil listrik 3 tahun, orang yang mau beli pasti menghitung, sisa masa pakai cuma 2 tahun, karena baterainya belum direcycle, ganti baterai juga setengah harga mobil, jadi makanya turun, bukan bodi atau apa, jadi baterainya,” ungkap Evvy.

Berbeda dengan kendaraan berbahan bakar bensin atau internal combustion engine (ICE), performa kendaraan listrik akan terus menurun seiring berkurangnya daya tahan baterai.

“Karena baterai punya lifetime, misal 1000 cycle, ketika dipakai 500 cycle berarti sisanya 500, itu nggak bisa digantikan, dalam sekian tahun harus diganti, jadi itu yang menyebabkan harga mobil listrik jatuh,” pungkasnya. (*)

Related posts

Investasi Bisnis Karbon di Asia Tembus Rp18,4 Triliun

admin

Harga Bawang Putih Akan Diatur Pemerintah

admin

Kemendag Catat Penurunan Harga Komoditas Pertambangan untuk September 2024

admin