Tebarberita.id, Samarinda – Kegaduhan di semua media sosial (medsos) petani sawit sudah menjadi tontonan sehari-hari. Berbagai argumen mengapa harga minyak sawit mentah (CPO) anjlok yang menyeret harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit merosot kerap dibahas.
Bahkan ada pula pembahasan bahwa kondisi anjloknya harga TBS sawit petani berkaitan dengan tahun politik. Kejadian ambruk nya harga TBS sawit petani saat ini sudah mirip ketika larangan ekspor minyak sawit April 2022 lalu.
Bagaimana tidak, diungkapkan Gulat, harga TBS sawit Petani di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) minggu pertama April 2023 lalu masih di harga rata-rata sekitar Rp 2.400-2.700/kg. Lantas, merujuk Posko Harga TBS Apkasindo periode 17-29 April, harga TBS petani sawit bermitra anjlok menjadi rata-rata Rp 2.100-2.200, dari sebelumnya rata-rata Rp 2.600-2.900/kg.
Kata Gulat, untuk harga TBS Petani Swadaya (mandiri), di beberapa Provinsi sawit seperti Sulawesi Selatan, Banten, Kaltara, Sulbar, Sultra, Papua dan beberapa provinsi lainnya, harga TBS sawit Petani Swadaya di PKS sudah anjlok diharga Rp 1.650-Rp1.800/kg. “Penurunannnya sangat jauh bila dibandingkan awal April lalu yang masih bertengger di harga Rp 2.200-2.350/kg,” tandas Gulat. (*)
Sumber: Infosawit.com