Tebarberita.id, Samarinda – Pemanfaatan ruas jalan se-Samarinda bakal diikat lewat sebuah peraturan daerah. Panitia khusus (pansus) yang menyusun kajian akademis regulasi itu sudah dibentuk DPRD dan mulai bekerja lewat studi banding ke Karawang, Jawa Barat beberapa waktu lalu. “Mengamati seperti apa pelaksanaan aturan ini di sana,” ungkap anggota pansus pemanfaatan jalan DPRD Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani ditemui di ruang kerjanya, Selasa (12/07/22).
Dari hasil kunjungan kerja itu, pansus meresume penerapan hingga membandingkan aturan pemanfaatan jalan itu dengan draf rancangan peraturan daerah (raperda) yang sudah dibuat dewan. Tak luput, lanjut dia, pansus perlu mengevaluasi dan menyelaraskan kultur di Samarinda agar peraturan itu dapat dijalankan ketika disahkan menjadi perda nantinya.
“Karena ada situasi dan kondisi yang berbeda antara Samarinda dan Karawang. Hasil kunker itu kami selaraskan bisa tidak diterapkan dengan kultur di Samarinda,” jelasnya.
Lewat aturan ini, nantinya, fungsi ruang milik jalan (rumija) seperti, trotoar, marka jalan, hingga penyediaan lahan khusus akan lebih terawat dan tak disalahgunakan masyarakat yang mengganggu estetika wajah kota. Tak hanya itu, aturan ini juga mengatur perizinan komersil yang memanfaatkan ruas jalan se-Samarinda sehingga dapat berkontribusi ke pendapatan daerah.
“Seperti pemanfaatan jalan jadi lahan parkir atau periklanan yang menggunakan jalan,” terang Ketua Komisi III DPRD Samarinda itu.
Pansus menarget rancangan aturan yang sedang digodok ini bisa rampung akhir 2022. Sembari kajian akademis disusun, edukasi ke masyarakat soal regulasi ini bisa ditempuh lewat sosialisasi peraturan (sosper) di DPRD Samarinda. Dengan begitu, penerapan beleid ini ketika disahkan dewan tak terkendala minimnya pemahaman warga.
“Selama ini belum ada diatur. Padahal rumija yang tak sesuai peruntukannya harus diterapkan sanksi. Targetnya setahun beres, paling cepat akhir tahun rampung,” klaim politikus PDI Perjuangan Samarinda ini. (Adv/Wah)
