Tebarberita.id, Sangatta – Sebagai bentuk keseriusan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dalam mewujudkan visi dan misi Bupati Ardiansyah Sulaiman dan Wakil Bupati Kasmidi Bulang, yakni pada misi untuk mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya dan bersatu.
Kepala Disdikbud Kutim Mulyono menyebut, bahwa tahun ini akan ada enam (6) sekolah dasar (SD) yang akan menjadi pilot project (percontohan) dalam penambahan jam belajar. Yakni ada penambahan dua (2) jam untuk pengenalan Al-Qur’an.
“InsyahAllah tahun ini, kita akan mengadakan sebanyak enam sekolah yang kita jadikan pilor project, lima sekolah Kecamatan Sangatta Utara dan satu Sangatta Selatan. Dan kalau ini sukses akan diterapkan bagi sekolah se Kutim tahun depan,” ungkap Mulyono, pada pembukaan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Kutim, Senin (24/7/2023).
Berkaitan dengan itu, Mulyono mengaku pihaknya telah melakukan rapat dengan mengundang para pengawas, korwil dan Ummi Fondation (Surabaya), SDIT Darussalam dan pihak terkait lainnya.
“Akan kita laksanakan pada 6 sekolah dengan 2 jam tambahan, sifatnya ekstra kurikuler tapi bentuk intrakulikuler. Dalam hal ini, pengenalan Al-Qur’an baik yang msulim, bagi yang non muslim juga kita berikan ruang yang sama silahkan dikembangkan,” ucapnya.
Karena, sambung Mulyono, nanti untuk pengajarannya dikhususkan, akan memberdaya pengajar Taman Pendidikan al-Qur’an (TPA) yang nanti mereka akan dilatih oleh Ummi Fondation. Kemudian, para guru PAI nanti sebagai koordinatornya.
“Guru-guru PAI adalah orang istimewa, karena mengajarkan ilmu keagamaan, investasi akhirat. Ilmu-ilmu, yang bermanfaat bapak/ibu punya itu.
Mari kita luruskan niat kita, dengan tujuan untuk. memajukan bidang pendulidikan di Kutim,” pungkasnya.
Untuk diketahui, 6 sekolah yang bakal jadi pilot project diantaranya, di Kecamatan Sangatta Utara yakni SD 001, SD 002, SD 004, SD 007, SD 011, dan SD 001 Sangatta Selatan. (ADV/DISKOMINFI KUTIM)