Tebarberita.id, Samarinda – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Andi Satya Adi Saputra, menyoroti permasalahan klasik yang kerap terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda, yakni panjangnya waktu tunggu pasien. Politisi Partai Golkar ini mengungkapkan bahwa persoalan utama terletak pada tingginya volume pasien pengguna BPJS Kesehatan serta kendala pada sistem pendaftaran online yang diterapkan.
“Hampir seluruh pasien di RSUD AWS mengandalkan BPJS. Jumlahnya sangat besar, sehingga setiap hari rumah sakit ini selalu penuh sesak. Mereka datang sejak pagi buta untuk mendapatkan nomor antrean,” ungkap Andi Satya.
Andi yang memiliki pengalaman bekerja di RSUD AWS selama tujuh tahun ini menjelaskan bahwa sistem pendaftaran online yang seharusnya mempermudah pasien justru seringkali menjadi biang keladi masalah. Gangguan pada server atau sistem yang tidak stabil kerap terjadi, sehingga proses pendaftaran menjadi terhambat.
“Bayangkan, ketika sistem down, semua pasien harus mengantre secara manual. Ini tentu saja sangat merepotkan dan membuat pasien semakin lama menunggu,” tegasnya.
Kondisi ini, menurut Andi, sangat memprihatinkan. Pasien yang membutuhkan penanganan medis segera justru harus berlama-lama menunggu. “Ini bisa berdampak pada kualitas pelayanan dan bahkan membahayakan nyawa pasien,” imbuhnya.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Andi menyarankan agar manajemen RSUD AWS memiliki rencana cadangan yang matang. “Jika sistem online bermasalah, harus ada mekanisme pendaftaran manual yang siap dioperasikan. Jangan sampai pasien menjadi korban karena kendala teknis,” ujarnya.
Selain masalah pendaftaran, Andi juga menyoroti panjangnya waktu tunggu pasien di apotek, terutama bagi pengguna BPJS. “Setelah berobat, pasien harus mengantre berjam-jam lagi untuk mengambil obat. Ini sangat menyita waktu dan tenaga mereka,” keluhnya.
Andi berharap, manajemen RSUD AWS dapat segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi permasalahan ini. “Saya yakin, semua pihak ingin memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Untuk itu, perlu ada upaya untuk memangkas waktu tunggu pasien dan meningkatkan efisiensi pelayanan di RSUD AWS,” pungkasnya.
(MF/ADV/DPRD KALTIM)