Tebarberita.id, Sangatta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencatat terdapat 13 Desa di Kutim yang termasuk dalam wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Pemkab Kutim melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim telah berupaya untuk memenuhi fasilitas pendidikan untuk daerah-daerah tersebut.
Seperti penyediaan Unit Kesehatan Siswa (UKS), laboratorium sekolah, pembuatan ruang kelas baru, dan fasilitas penunjang lainnya. Meski begitu, diakui masih ada beberapa sekolah di daerah 3T yang masih terkendala dalam pemenuhan sarana dan prasananya.
Anggota DPRD Kutim Agusriansyah Ridwan meminta dinas terkait untuk terus mengupdate data base kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan secara berkala. Untuk memudahkan pengajuan anggaran dengan tepat.
“Makanya sekarang ini. Kita sudah mendorong juga dinas Pendidikan agar supaya datanya tidak diambil pada saat mau diajukan tapi memang database sudah ada dan itu sudah lengkap ada yang memang dioper kepada DAK,” katanya, Sabtu (11/5/2024).
Ia berharap dengan upaya-upaya tersebut, pemerataan pendidikan di Kutim dapat terwujud dan peserta didik mendapatkan fasilitas yang layak. Hingga membuat sektor pendidikan menjadi lebih maju dan modern.
“Saya melihat Dinas Pendidikan terus melakukan mobilisasi dalam rangka untuk melakukan identifikasi database terhadap kebutuhan-kebutuhan sarana prasarana yang memang harus dibutuhkan untuk dibangun. Harapan kami pemerataan pendidikan di Kutim terus terealisasi, hingga tidak ada lagi deskriminasi pendidikan yang terjadi,” katanya menambahkan. (Adv)