Tebarberita.id, Tanah Paser – Harga TBS Sawit merosot tajam. Kini nilai jualnya di bawah Rp1.000 per kilogram. Bahkan dari penuturan petani sawit, jika di tingkat loading ramp, harga berkisar Rp560 hingga Rp 700 per kilogram.
“Saat ini harga sudah Rp560 per kilogram di loading ramp,” kata seorang petani kelapa sawit, Taufik seperti dikutipi liputan6.com, Minggu (26/6/2022).
Lanjut Taufik, dengan harga tersebut belum dipotong dengan upah buruh panen hingga transportasi. Dikatakannya lebih memilih menjual TBS sawit ke loading ramp, pasalnya bisa menghemat biaya pengeluaran. Meski terdapat perbedaan dengan menjual ke pabrik.
“Kalau punya mobil (angkut sawit) sendiri enggak masalah jual ke pabrik. Sekarang paling banyak pendapatan bersih yang diterima Rp100 per kilogram,” bebernya.
Pendapatan bersih Rp100 diungkapkannya tak seimbang dengan biaya perawatan, seperti pembelian pupuk. Disinggung perihal pupuk, dikatakannya untuk jenis NPK Mutiara tidak mengalami penurunan. Sebelumnya Taufik membeli hanya Rp700 ribu, namun sekarang ini Rp800 ribu per sak.
“Terakhir harga pupuk Rp800 ribuan untuk satu karung. Itu juga sudah kami dapatkan di toko-toko pertanian karena sudah banyak tak berani jual,” ucap petani dari Desa Bukit Seloka ini.
Sopir truk angkutan sawit, Sandi mengatakan jika di pabrik yang biasa dirinya membawa TBS di daerah Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) untuk per kilogramnya Rp1.080.
Bahkan tersiar kabar jika pabrik itu bakal tutup sementara waktu. “Ya, saya baca di grup WA (WhatsApp) antar sopir pabrik mau tutup,” tutup Sandi.
Sekadar informasi, harga penetapan Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur masih diangka Rp2.484,8 hingga Rp2.818 per kilogram periode 1-15 Juni 2022, diperuntukkan bagi pekebun bermitra. Nilai itu bervariasi dan tergantung umur tanaman yakni 3 tahun sampai 10 tahun.
Pada Mei 2022, puluhan petani sawit yang tergabung dalam DPD Asosiasi Petani Sawit Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Paser menggelar aksi damai di depan Kantor Bupati Paser, Jalan Noto Sunardi, Kecamatan Tanah Grogot, pada Selasa (17/5/2022).
Setidaknya ada lima tuntutan yang disampaikan Apkasindo Paser. Pertama, meminta Bupati supaya melindungi petani akibat turunnya harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit sekitar 50 sampai 75 persen. Serta meminta Presiden melalui Bupati Paser untuk meninjau ulang kebijakan larangan ekspor sawit, dan produk minyak goreng serta bahan bakunya karena dampaknya langsung pada harga TBS petani.
Serta yang terakhir, meminta Bupati supaya mendukung pendirian PKS dan Pabrik Minyak Goreng Petani di Kabupaten Paser. Koordinator Aksi, Slamet, mengatakan, adanya aksi yang dilakukan ini berdasarkan keprihatinan akibat dampak pelarangan ekspor Crude Palm Oil (CPO). Sehingga, imbasnya harga buah turun sampai ke tingkat petani. (*)