Tebarberita.id, Samarinda – Samri Shaputra meminta pemkot memikirkan matang-matang wacana menyediakan moda transportasi beserta trayeknya di Kota Tepian. Menurut Wakil Ketua Komisi III DPRD Samarinda itu untuk merealisasikan rencana itu perlu dikaji mendalam apakah hal tersebut memang mendesak dibutuhkan masyarakat.
“Itu perlu kajian yang komperehensif. Benar-benar dibutuhkan atau tidak, pemilihan moda yang seperti apa hingga perawatannya. Ditambah, siapa pengelolanya nanti,” tuturnya. Politikus PKS ini meragukan wacana itu bisa benar-benar efektif jika direalisasikan.
Alasannya, kultur masyarakat Samarinda cenderung lebih suka mengendarai kendaraan pribadi serta tingginya tingkat konsumtif masyarakat akan penggunaan ojek online. “Jadi saya nilai masih kurang cocok jika ada angkutan publik yang baru. Berbeda memang dengan kota-kota lain di Pulau Jawa,” imbuhnya.
Indikator lain yang membuatnya ragu, lanjut dia, angkutan kota yang sudah eksis dari lama mulai meredup kehadirannya di jalanan Saamrinda. Hal itu imbas menurunnya minat masyarakat memakai jasa angkutan. Karena itu, bukan tak mungkin, nasib serupa bisa saja terjadi. “Jangan sampai mubazir,” katanya mengingatkan.
Diketahui Pemkot mewacanakan program transportasi umum berbasis bus rapid transit (BRT). Terdapat 7 trayek utama dan 6 trayek pendukung sedang disiapkan. Akan ada 15 bus yang disiapkan dengan memakai jalur khusus di dalam kota nantinya. Dikabarkan program ini bakal menghabiskan anggaran sebesar Rp 65 miliar. (ADV/LL)