TebarBerita.ID
      Artikel ini telah dilihat : 645 kali.
EKONOMI

Tambah Produksi 600 Barel per Hari, Pertamina Hulu Mulai Pengeboran 2 Sumur Migas Baru di PPU

TEBARBERITA.ID – PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) resmi memulai pengeboran dua sumur pengembangan baru di Lapangan Yakin, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Proyek ini ditargetkan menambah produksi minyak nasional sebesar 600 barel per hari (BOPD) dan memperkuat kontribusi terhadap target energi nasional.

Mengutip dari pertamina.com, kegiatan pengeboran yang melibatkan sumur YCB-8RD1 dan YCB-7RD1 ini dijadwalkan berlangsung sejak 25 Juli hingga 13 Agustus 2025. Langkah ini menjadi bagian dari upaya mendukung program kemandirian energi serta agenda jangka panjang Indonesia Emas 2045.

Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalimantan–Sulawesi, Azhari Idris, menyatakan apresiasinya terhadap pendekatan kolaboratif dan kesiapan teknis PHKT. “Proyek ini bagian penting dari strategi peningkatan produksi nasional. Kami yakin dengan pendekatan berbasis keselamatan dan keberlanjutan, hasilnya akan berdampak positif bagi daerah dan ketahanan energi nasional,” ujarnya dalam sosialisasi teknis di Kelurahan Nipah-nipah.

PHKT menekankan bahwa seluruh kegiatan dijalankan dengan prinsip Health, Safety, Security, and Environment (HSSE). Hingga pertengahan 2025, pengeboran di Zona 10, termasuk PHKT, berjalan tanpa insiden. “Kami menerapkan zero incident culture melalui program safety meeting rutin, audit operasional, serta kehadiran Safety Marshall di lapangan,” kata Eka Pambudi dari Tim Drilling PHKT.

Dari sisi lingkungan, proyek ini telah mengantongi dokumen AMDAL sesuai regulasi sejak 2016 dan terus diperbarui. Kepala Dinas Lingkungan Hidup PPU, Safwana, menegaskan bahwa kegiatan pengeboran telah memenuhi seluruh prosedur perizinan dan berjalan secara transparan. “Kegiatan ini sudah melalui perizinan lingkungan dan komunikasi terbuka. Kami percaya kegiatan akan berjalan aman dan bertanggung jawab,” ujarnya.

Selain aspek teknis, proyek ini mencerminkan pemenuhan tiga pilar utama investasi energi: prospek produksi yang efisien, mitigasi risiko berbasis keselamatan dan regulasi lingkungan, serta dukungan dari pemangku kepentingan lokal. Dengan mengedepankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), PHKT berharap proyek ini menjadi model operasi migas modern yang berkelanjutan dan bankable. (*)

Related posts

Buang Dolar, Jurus Jitu Negara Bangun Kekuatan Ekonomi Baru

admin

Pemerintah Akan Perpanjang Kontrak PT Freeport Indonesia, Kadin Beri Dukungan

admin

Proyek Mini Soccer disegel Pemkot, DPRD Samarinda Apresiasi Sikap Walikota

admin