Tebarberita.id, Tenggarong – Peran pemuda dalam sejarah kebangsaan dan kepemimpinan di tanah air tidak pernah diragukan. Nasib sebuah bangsa juga akan ditentukan oleh pemuda saat ini, baik secara politik, sosial dan ekonomi. Begitu pentingnya peran pemuda dalam menentukan masa depan, harus dipersiapkan sedari awal. Untuk itu pemuda-pemuda perlu mendapatkan perhatian, memperhatikan pemuda berarti memperhatikan masa depan bangsa.
Pemuda hari ini perlu diberikan kemampuan untuk menghadapi tantangan masa depan yang makin kompleks, kemajuan teknologi yang terhubung dengan segala bidang, terutama kompetisi di sektor ekonomi. Agar pemuda memiliki kemampuan untuk berkompetisi itu, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi mengajak pemuda berani untuk menjadi wirausaha, membangun kemandirian ekonomi dan membuka lapangan kerja.
“Saya dulu pernah membuka usaha bengkel, kemudia saya lanjutkan dengan usaha jual beli mobil dengan modal 150 juta. Sampai akhirnya saya terjun ke politik sebagai sebuah pilihan untuk ikut membangun daerah,” kata pria yang akrab disapa Reza itu saat menjadi narasumber seminar wirauaha muda garapan Dispora Kaltim di Pondok Pesantren Al Arsyadi, Samboja, Kutai Kartanegara, Sabtu (9/12/2023).
Di hadapan seratusan santri itu, Reza mengajak generasi milenial untuk tidak takut memulai membangun usaha atau bisnis. Dengan membangun usaha, kata dia, pemuda juga akan berlatih untuk menjadi bertanggung jawab.
“Menjadi pengusaha, kita harus sabar menjalani usaha dan tanggung jawab. Sehingga saat kita diperlukan kita siap menjalani prosesnya. Seperti kenapa saya sekarang memilih menjadi legislator? Karena pemuda adalah pemimpin di masa depan. Bisa jadi setelah adik-adik nanti menjadi pengusaha, kemudian bisa menjadi pemimpin bangsa, ini semua menjadi peluang pemuda sekarang,” katanya menjelaskan.
Sebagai Ketua Komisi IV yang di antaranya membidangi pemuda dan olahraga, Reza memaparkan, pada 2023, pemerintah meningkatkan alokasi kredit usaha rakyat (KUR) dari Rp373 triliun menjadi Rp450 triliun. Di antara yang didorong yakni peningkatan alokasi KUR Super Mikro untuk pengusaha milenial, UMKM muda, atau anak muda yang baru memulai usaha.
Program tersebut, menurut Reza menjadi peluang generasi muda untuk menjadi pengusaha. Reza menyebut, Indonesia baru mencapai rasio kewirausahaan sebesar 3,47%. Untuk menjadi negara maju, rasio entrepreneur atau kewirausahaan Indonesia minimal sebesar 4% dari jumlah penduduk. Indonesia masih rendah di kawasan, saat ini Singapura rasio kewirausahaannya sudah mencapai 8,6% dan Thailand memiliki rasio kewirausahaan di atas 4%.
“Saya sangat mendukung jika pemuda-pemuda mulai sekarang berani menentukan pilihannya menjadi wirausaha. Karena untuk menjadi negara maju pada tahun 2045 mendatang, ternyata ditentukan oleh seberapa banyak pemuda saat ini menjadi pengusaha, wirausaha yang akan menggerakkan perekonomian, tidak hanya di daerah tapi juga nasional. Jadi jangan takut berwirausaha, kuncinya apa tadi? sabar dan bertanggung jawab,” papar Reza. (*)