Tebarberita.id, Samarinda – Pemerataan infrastruktur pendidikan di Kota Tepian masih jadi pekerjaan rumah yang perlu dituntaskan. Ketersediaan sekolah di Samarinda Seberang dan Palaran masih sangat minim. Menurut Anhar, anggota Komisi IV DPRD Samarinda, sekolah tingkat menengah pertama hanya ada dua SMP di dua kecamatan itu, yakni SMP 3 dan SMP 8
“Belum ada penambahan. Sementara jumlah murid pasti bertambah setiap tahun,” ucapnya. Mekanisme baru penerimaan yang menerapkan domisili membuat warga yang ingin menyekolahkan anaknya minim pilihan. “Sistem domisili ini kan radius dari sekolah. Sulit warga Palaran atau Samarinda Seberang untuk pilih sekolah di pusat kota,” sambungnya.
Pemerintah didesaknya tak boleh abai akan kondisi tersebut. Pendidikan jadi salah satu kebutuhan pembangunan prioritas dan tentunya tak boleh ada gap antara pusat kota dan kecamatan lainnya. Politikus PDI Perjuangan ini merasa pemkot mampu membangun satu lagi sekolah. “Anggaran daerah cukup. Tinggal pemkot saja mematangkan rencana pemerataan,” tukasnya.
Dalam perencanaan yang sudah disepakati bersama dewan tahun ini, dialokasi Rp317 miliar untuk anggaran fisik pendidikan. Tapi, klaim Anhar, hanya sedikit yang menyasar daerah pemilihannya tersebut. “Angkanya hanya Rp 10 miliar yang diplot untuk (Samarinda) Seberang dan Palaran,” bebernya.
Ia berharap pemerintah segera mengevaluasi kebutuhan sekolah di setiap wilayah se-Samarinda. menyelaraskan jumlah sekolah negeri dengan pertumbuhan penduduk. Dengan begitu, ketimpangan akses pendidikan bisa terpangkas. (ADV/LL)