TebarBerita.ID
      Artikel ini telah dilihat : 664 kali.
BISNIS

Harga Ayam Anjlok, Peternak Mengeluh ke Pemerintah

Tebarberita.id, Jakarta – Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian, Agung Suganda, mengakui bahwa pihaknya telah menerima banyak keluhan dari para peternak terkait harga ayam hidup atau livebird yang merosot tajam di tingkat produsen. Program makan bergizi gratis yang diusulkan oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto diharapkan menjadi solusi yang mampu menjaga stabilitas harga ayam di tingkat peternak.

“Saat ini harga ayam hidup di kandang memang anjlok dan jatuh di bawah Harga Acuan Pemerintah (HAP) yang ditetapkan Badan Pangan Nasional,” ujar Agung dalam sebuah Talkshow Hybrid di Auditorium Kementan, Jakarta, Kamis (29/8/2024). Setiap hari, ia menerima sekitar 20 keluhan melalui SMS atau WhatsApp dari peternak yang meminta pemerintah untuk segera menaikkan harga livebird.

Agung menyatakan bahwa Kementan akan segera mengundang Kementerian dan Lembaga terkait untuk melakukan konsolidasi dalam mengatasi masalah ini. “Ini PR kita bersama. Pak Yeka (Anggota Ombudsman RI), kami ingin melaporkan bahwa besok kami akan mengundang Kementerian/Lembaga terkait dengan konsolidasi. Kita akan berbagi tugas,” jelasnya.

Meski pemerintah siap memfasilitasi dan mendukung peternak rakyat mandiri, Agung menekankan bahwa tanggung jawab utama tetap berada pada pelaku usaha. Pemerintah terus berupaya mencari solusi, termasuk melalui ekspor dan hilirisasi, serta penyerapan oleh Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).

Menurut data Kementan, Indonesia mengalami surplus produksi ayam lebih dari 0,12 juta ton dan telur ayam 0,17 juta ton pada tahun 2024. Kelebihan produksi ini sedang diupayakan untuk diserap melalui program makan bergizi gratis yang diharapkan dapat mengatasi surplus tersebut.

Sebelumnya, Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) mengadu ke Ombudsman RI terkait harga jual ayam hidup yang jatuh di bawah Harga Acuan Penjualan (HAP), dengan harga mencapai level Rp14.500 per kg. Ketua KPUN, Alvino Antonio, menjelaskan bahwa harga ayam hidup di kandang di beberapa wilayah seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah turun drastis, bahkan di bawah harga pokok produksi peternak rakyat mandiri UMKM.

“Sudah hampir 2 bulan terjadi penurunan harga. Itu dimulai tanggal 5 Juli 2024. Kami ambil patokan di Banten harga sudah Rp18.500-Rp20.000 (per kg), di Jawa Barat, Bogor dan Depok itu Rp19.000-Rp20.000 (per kg),” ungkap Alvino. Harga tersebut jauh di bawah Harga Pokok Produksi (HPP) yang berkisar Rp21.000, mengingat harga DOC (Day Old Chicken) saat itu masih di antara Rp7.500-Rp8.500.

Sumber: cnbc

 

Related posts

Pengusaha Muda Samarinda Lirik Peluang Usaha Produk Kesehatan

admin

KPPU Selidiki Penaikan Tarif Kontainer di Pelabuhan Palaran

admin

Daripada Mencari Kerja, Alumni SMKN 4 Samarinda Ini Pilih Jadi Pengusaha

admin