Tebarberita.id, Sangatta – Faizal Rachman, anggota Komisi B DPRD Kabupaten Kutai Timur, mengusulkan solusi untuk mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia yang semakin mahal. Ia mendorong penggunaan pupuk organik yang berbasis kotoran sapi dan pupuk microbacter, produk organik alami yang diklaim dapat menggemburkan tanah tanpa bahan kimia.
Faizal menjelaskan bahwa pupuk microbacter memiliki potensi signifikan untuk menggantikan pupuk urea dan jenis pupuk kimia lainnya. Dengan memanfaatkan kotoran sapi yang kaya nutrisi, petani dapat memproduksi pupuk organik secara mandiri, sehingga mengurangi biaya produksi.
“Kita ingin mengembangkan pertanian yang lebih berkelanjutan di Kutai Timur. Penggunaan pupuk organik seperti kotoran sapi yang dicampur dengan pupuk microbacter tidak hanya memperbaiki struktur tanah tetapi juga membantu dalam menekan biaya produksi karena pengurangan penggunaan pupuk kimia yang harganya mahal,” ujar Faizal Rachman.
Faizal juga menekankan perlunya edukasi dan pendampingan kepada petani terkait teknologi ini. Dengan dukungan yang tepat, diharapkan petani dapat lebih mandiri dalam mengelola kebutuhan pupuk mereka dan mengoptimalkan hasil pertanian secara ekonomis.
“Saya berharap petani di Kutai Timur dapat memanfaatkan pupuk organik ini sebagai alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Selain itu, pemerintah daerah juga perlu memberikan dukungan dan insentif kepada petani yang mengadopsi praktik pertanian ini untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani,” tambahnya.
Program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam transformasi pertanian di Kutai Timur menuju model yang lebih berkelanjutan. Dengan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan hasil pertanian, solusi ini diharapkan akan memberikan manfaat jangka panjang bagi para petani. (Adv)