Tebarberita.id, Samarinda – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur Damayanti menekankan pentingnya pendekatan komprehensif dalam penanganan stunting di provinsi ini. Menurut politisi PKB tersebut, upaya penurunan angka stunting tidak hanya membutuhkan intervensi gizi, tetapi juga peningkatan kesadaran masyarakat dan penguatan layanan kesehatan dasar.
“Pemantauan rutin di posyandu menjadi kunci penting dalam pencegahan stunting. Ini bukan sekadar tentang pemberian makanan tambahan, melainkan upaya memastikan tumbuh kembang anak dapat berjalan optimal,” jelas Damayanti. Ia menegaskan peran aktif orang tua dalam membawa anak secara berkala ke posyandu untuk mendapatkan pemantauan pertumbuhan dan intervensi dini jika diperlukan.
Meski angka stunting di Kaltim menunjukkan tren positif, Damayanti mengakui masih banyak tantangan yang harus diatasi. “Kami berkomitmen memastikan setiap anak di Kaltim mendapatkan hak tumbuh kembang yang optimal. DPRD akan terus mendorong kebijakan yang mendukung kesehatan ibu dan anak,” tegasnya.
DPRD Kaltim secara aktif mendukung upaya penurunan stunting melalui penguatan anggaran dan pengawasan program. Damayanti menyatakan bahwa sinergi antara pemerintah, legislatif, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mencapai target penurunan stunting hingga 14 persen pada 2025.
“Kolaborasi semua pihak sangat menentukan keberhasilan penanganan stunting. Kami yakin dengan kerja sama yang baik, Kaltim mampu menciptakan generasi penerus yang lebih sehat dan berkualitas,” pungkas Damayanti menutup pernyataannya. Upaya ini diharapkan tidak hanya menekan angka stunting, tetapi juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia Kalimantan Timur di masa depan. (ADV/DPRD KALTIM)