Tebarberita.id, Tenggarong – Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tengah berupaya memastikan ketersediaan cabai di pasar lokal melalui program “Gerakan Tanam Cabai.” Melalui inisiatif ini, kelompok-kelompok wanita tani (KWT) di 14 kecamatan di Kukar dilibatkan dalam upaya untuk menstabilkan pasokan dan harga cabai.
Sekretaris Disketapang Kukar, Ananias, menjelaskan bahwa program ini menyasar KWT di setiap desa, yang akan menerima 500 Planter Bag berikut seluruh sarana pendukungnya, mulai dari bibit, media tanam, hingga pupuk.
“Dengan anggaran sebesar Rp 2,5 miliar dari APBD-P Kukar, kami menyiapkan bibit, pupuk, dan honor bagi pendamping desa,” kata Ananias, Selasa (12/11/2024).
Ditargetkan, program ini akan terealisasi pada pertengahan Desember 2024, melibatkan sekitar 40 kelompok KWT yang akan memanfaatkan pekarangan rumah atau lahan kebun mereka untuk menanam cabai.
Dia juga menekankan, bahwa tujuan utama gerakan ini tidak hanya mencakup kestabilan harga, tetapi juga mendorong kemandirian kelompok-kelompok wanita tani dalam memenuhi kebutuhan cabai.
“Melalui keterlibatan KWT dalam program ini, kami berharap mereka tidak hanya mampu menjaga pasokan lokal, tetapi juga mengembangkan inovasi dalam produksi cabai,” ujarnya.
Dengan menggunakan metode Planter Bag, yang dikenal efektif memperpanjang usia tanaman serta cocok untuk daerah dataran rendah atau bantaran sungai, Disketapang optimis bahwa gerakan ini akan memberikan dampak positif.
“Saya yakin hasil panen cabai dari program ini akan mendukung ketersediaan yang stabil sekaligus membantu menjaga harga cabai tetap terjangkau bagi masyarakat Kukar,” pungkasnya. (BING/ADV/DISKOMINFO KUKAR)
