Tebarberita.id, Tenggarong – Sepanjang tahun 2024, Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berhasil menyelesaikan pembangunan 21 unit pintu air di wilayah pesisir Muara Jawa dan Samboja. Infrastruktur ini dibangun untuk mengatasi tantangan utama yang selama ini dihadapi petani kelapa, yakni pengelolaan kebun yang terpengaruh pasang surut air laut.
Sekretaris Dinas Perkebunan Kukar, Muhammad Taufik Rahman, menjelaskan bahwa pintu air ini dirancang khusus untuk menjaga kualitas tanah agar tetap optimal bagi pertumbuhan kelapa. Sistem pengelolaan air yang efisien, menurutnya, merupakan kunci dalam menjaga keberlanjutan perkebunan kelapa di wilayah pesisir tersebut.
“Penting untuk memiliki sistem pengelolaan air yang efisien, seperti pintu air dan parit, agar kebun tidak terendam dan kualitas tanah tetap optimal untuk pertumbuhan kelapa,” ujar Taufik, Jumat (22/11/2024).
Pintu air yang dibangun dilengkapi dengan mekanisme otomatis, yang memungkinkan pengaturan aliran air berdasarkan kondisi pasang surut. Saat air laut surut, pintu akan terbuka untuk mengalirkan air keluar, sedangkan saat pasang, pintu menutup untuk mencegah masuknya air laut ke lahan perkebunan. Dengan sistem ini, lahan perkebunan kelapa diharapkan tetap dalam kondisi ideal untuk mendukung produktivitas petani.
“Dengan sistem ini, tanah diharapkan tetap dalam kondisi terbaik untuk mendukung pertumbuhan kelapa di Muara Jawa dan Samboja, mengingat wilayah ini secara geografis lebih dominan sebagai area pesisir,” jelas Taufik.
Selain menjaga kualitas tanah, infrastruktur ini juga diharapkan dapat meningkatkan hasil panen dan mempermudah aktivitas petani. Taufik menambahkan, normalisasi parit secara rutin akan terus dilakukan guna memastikan aliran air tetap lancar sehingga pintu air dapat berfungsi maksimal.
Dinas Perkebunan Kukar pun memiliki rencana untuk memperluas manfaat infrastruktur ini. Pada tahun 2025, mereka berencana membangun pintu air tambahan di wilayah pesisir lainnya, sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk mendukung sektor perkebunan.
“Harapan kami, infrastruktur ini dapat mendukung keberlanjutan perkebunan kelapa di Kukar, meningkatkan pendapatan petani, dan menjadikan sektor perkebunan lebih tangguh terhadap tantangan lingkungan,” tutup Taufik.
Dengan adanya inovasi ini, petani kelapa di Muara Jawa dan Samboja kini memiliki harapan baru untuk mengoptimalkan hasil panen mereka, sekaligus menjadikan Kukar sebagai salah satu daerah dengan pengelolaan perkebunan yang adaptif terhadap kondisi geografis. (ADV/DISKOMINFO KUKAR)