Tebarberita.id, Sangatta – Permasalahan pendidikan di Kutai Timur (Kutim) terus berlanjut, kali ini menyasar jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) yang menghadapi keterbatasan Ruang Kelas Belajar (RKB). Jumlah siswa yang terus bertambah tidak diimbangi dengan fasilitas yang memadai, khususnya ketersediaan ruang kelas yang mencukupi.
Berbagai langkah telah diupayakan oleh pemerintah daerah untuk mengatasi masalah ini. Salah satu terobosan yang diambil adalah dengan menyediakan lahan untuk pembangunan gedung sekolah baru. Lahan tersebut nantinya akan dihibahkan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, yang memiliki kewenangan penuh dalam pembangunan sekolah jenjang SMA.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Uci, menyatakan dukungannya terhadap langkah pemerintah daerah dalam menyediakan lahan yang representatif. Menurutnya, pembangunan gedung baru ini sangat penting agar masalah kekurangan ruang kelas di tingkat SMA dapat segera teratasi.
“Harapannya, masyarakat Kutim bisa memperoleh akses pendidikan yang lebih baik tanpa harus keluar daerah hanya untuk melanjutkan sekolah di jenjang SMA,” ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Uci juga menegaskan bahwa penyediaan sarana pendidikan merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Ia mengingatkan bahwa program wajib belajar 12 tahun, yang diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Kalimantan Timur Nomor 3 Tahun 2010, adalah prioritas. Oleh karena itu, pemerintah tidak memiliki alasan untuk tidak menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai bagi warganya.
“Penting bagi kita untuk mempersiapkan generasi muda dengan kualitas pendidikan yang baik dan berdaya saing. Itulah yang menjadi harapan bersama,” tutup Uci. (ADV/DPRD KUTIM)
