Tebarberita.id, Jakarta – Kementerian Agama resmi meluncurkan program Masjid Berdaya Berdampak (MADADA) yang menyediakan bantuan hingga Rp100 juta per masjid untuk memperkuat fungsi sosial dan pemberdayaan umat. Program ini diumumkan dalam Sarasehan Kemasjidan dan Lokakarya Nasional Badan Kesejahteraan Masjid (Saraloka BKM) 2025 di Jakarta.
Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag, Arsad Hidayat, menjelaskan bahwa bantuan ini mencakup berbagai skema sesuai kebutuhan masjid. Untuk rehabilitasi musala disediakan dana Rp5 juta, pembangunan musala ramah senilai Rp15 juta, serta bantuan operasional masjid berdampak sebesar Rp80-100 juta.
“Bantuan ini bukan hanya untuk fisik, tapi juga pengembangan unit usaha, pemberdayaan jemaah, dan penguatan kelembagaan,” tegas Arsad dikutip dari kemenag.go.id.
Penentuan alokasi dilakukan melalui verifikasi Sistem Informasi Masjid (SIMAS) yang ketat.
Program MADADA dirancang untuk mengubah paradigma peran masjid dalam masyarakat. Arsad menekankan bahwa masjid harus menjadi pusat peradaban umat yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah.
“Masjid harus menjadi pusat pembinaan, pendidikan, layanan sosial, dan pengembangan ekonomi,” tegasnya.
Untuk mendukung hal ini, Kemenag akan mengoptimalkan pengelolaan wakaf uang melalui skema DAM-WU dan mendorong pemanfaatan aset idle di sekitar masjid untuk kegiatan produktif.
Dalam implementasinya, Kemenag juga menyiapkan pelatihan intensif bagi SDM takmir agar mampu mengelola masjid secara profesional. Program ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan Asta Protas Menteri Agama dalam upaya pengentasan kemiskinan dan penguatan inklusi sosial berbasis masjid.
Acara Saraloka BKM 2025 yang dibuka Wakil Menteri Agama Romo R Muhammad Syafi’i ini merupakan bagian dari rangkaian Peaceful Muharam. Kegiatan berlangsung hingga 9 Juli dan diikuti oleh 300 peserta luring dari BKM pusat dan provinsi, serta ratusan peserta daring dari seluruh Indonesia. Program MADADA diharapkan dapat mengoptimalkan potensi masjid sebagai pusat perubahan dan kemandirian umat. (*)