Tebarberita.id, Samarinda – Infrastruktur sekolah seperti ruang kelas yang layak, perpustakaan, hingga laboratorium masih belum merata tersedia di semua SD dan SMP se-Samarinda. Padahal, pemenuhan sarana dan prasarana (sarpras) seperti itu menjadi satu dari delapan tolok ukur standar nasional peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
Anggota Komisi IV DPRD Samarinda Damayanti mengatakan, dewan terus mendorong agar pemkot dan instansi terkait untuk memenuhi kelayakan sarpras di semua SD dan SMP se-Kota Tepian. Namun, ketersediaan anggaran jadi faktor penghambat yang membuat pemerataan itu sulit ditempuh.
“Penggunaan APBD kita, masih menerapkan skala prioritas dalam belanja daerah. Jadi masih melihat mana yang harus diutamakan dulu,” katanya diwawancarai awak media ini, Rabu (14/9/2022).
Politikus PKB Samarinda itu menegaskan, pemkot harus lebih memperhatikan pemerataan sarpras ini lantaran tak hanya berdampak ke kualitas pembelajaran para siswa. Tapi juga guru.
“Selain sumber daya tenaga pendidik, sarpras ini juga menjadi penunjang dalam kegiatan belajar mengajar,” ujarnya
Dia menambahkan, kurang memadainya sarpras yang ada di sekolah di Samarinda, setiap tenaga pendidik dituntut harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola kegitan belajar mengajar.
“Walau pun tidak di tunjang sapras yang lengkap, akhirnya guru yang harus bisa kreatif dan inovatif menutupi celah kekurangan tersebut,” tandasnya. (ADV/NA)