TebarBerita.ID
      Artikel ini telah dilihat : 678 kali.
NEWS

Pengemudi Ojol Dikira Intel di Makassar Dikeroyok Hingga Tewas, Keluarga Desak Polisi Usut Tuntas

Tebarberita.id, Makassar — Keluarga almarhum Rusdamdiansyah, pengemudi ojek online Grab yang tewas usai dikeroyok massa saat demonstrasi berujung ricuh di Kota Makassar, Jumat (29/8/2025) lalu, menuntut aparat kepolisian segera mengusut tuntas kasus tersebut.

“Harapan keluarga kami, minta kasusnya untuk diusut tuntas. Dan semoga tidak ada Dandi (Rusdamdiansyah) yang kedua dan ketiga maupun ke depannya,” kata Reza, saudara korban, di rumah duka Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, dikutip dari antaranews.com, Senin (1/9/2025).

Rusdamdiansyah, akrab disapa Dandi, dikenal sebagai sosok rendah hati, pekerja keras, serta tulang punggung keluarga. Ia memilih tidak mengambil orderan sore hari karena situasi jalanan sudah dipenuhi massa aksi. Namun, menjelang petang korban tetap keluar rumah. Tak lama kemudian, keluarga mendapat kabar mengejutkan bahwa Dandi ditemukan dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Ibnu Sina.

“Jadi kami dengar beritanya dari orang tidak dikenal yang menelpon ke kami lewat HP-nya almarhum. Keluarga baru mengetahui Dandi korban pada saat di UGD RS Ibnu Sina, tidak sadarkan diri,” ujar Reza.

Awalnya, keluarga mendapat informasi bahwa korban mengalami kecelakaan. Namun Reza menolak percaya karena adiknya hanya berjalan kaki keluar rumah, sementara motor masih terparkir. Kecurigaan semakin kuat setelah beredar kabar bahwa Dandi dikeroyok massa di depan Kampus UMI karena dituduh intel aparat keamanan.

“Betul dia dikeroyok. Informasi yang didapat di depan Kampus UMI, dan dia diteriaki sebagai intel saat itu hari. Padahal, ini anak bukan mahasiswa, bahkan kuliah pun tidak pernah. Tapi dari postur tubuhnya tinggi,” tutur Reza.

Akibat luka parah di kepala, korban kemudian dirujuk ke RSUP Otak, Jantung, Kanker (OJK) milik Kemenkes RI di kawasan CPI Makassar. Meski sempat dioperasi, Dandi tidak dapat diselamatkan. “Hasil pemeriksaan paling parah pendarahan di otak, tengkorak kepala retak. Rata-rata bagian kepala yang luka,” jelasnya.

Manajemen Grab Indonesia telah menyambangi rumah duka untuk memberikan dukungan moral kepada keluarga. Meski begitu, pihak keluarga mengaku belum mengambil langkah hukum lebih lanjut lantaran masih dalam suasana duka mendalam. (*)

Related posts

Rumah Sejahtera Gelar Workshop Quantum Life Transformation, Bimbing Pasangan Wujudkan Pernikahan Bahagia

admin

Iran Minta Hentikan Ekspor Minyak dan Makanan ke Israel

admin

Seruni Catering Samarinda Gelar Khitanan dan Tasyakuran 

admin