Tebarberita.id, Samarinda – SMA Negeri 2 Samarinda menyelenggarakan In House Training (IHT) bertajuk “Mewujudkan Pendidikan Bermutu Melalui Pembelajaran Mendalam” pada Senin (14/7/2025). Kegiatan ini diikuti puluhan guru dengan tujuan memperkuat kompetensi pendidik dalam menghadapi tantangan pendidikan masa kini.
Motivasi untuk Guru Cerdas Emosional dan Spiritual
Sesi utama pelatihan menghadirkan motivator dan praktisi kesehatan mental, Endro S Efendi, SE., M.Sos., CHt., CPS., yang membawakan materi “Bangkitkan Semangat, Tingkatkan Kualitas: Guru Cerdas Emosional dan Spiritual”. Dalam paparannya, Endro menekankan peran sentral guru dalam membentuk generasi penerus bangsa. “Semangat guru adalah nyawa pendidikan. Ketika Bapak/Ibu Guru bersemangat, siswa pun akan terinspirasi,” ujarnya.
Endro tidak hanya memberikan motivasi, tetapi juga berbagi strategi praktis untuk meningkatkan kualitas diri. Ia menjelaskan pentingnya keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional. “Guru yang bahagia di rumah akan menularkan energi positif di kelas. Karena itu, membangun hubungan harmonis dengan keluarga menjadi fondasi penting,” jelasnya.
Teknologi Pikiran untuk Pengembangan Diri
Materi pelatihan juga mencakup pengenalan teknologi pikiran sebagai alat pengembangan kapasitas diri. Endro membagikan teknik mengelola stres, meningkatkan fokus, dan menumbuhkan kreativitas mengajar. “Dengan memahami cara kerja pikiran, guru bisa lebih efektif dalam menghadapi dinamika kelas dan tantangan pembelajaran,” tambahnya.
Komitmen Sekolah terhadap Kualitas Pendidikan
Kepala SMA Negeri 2 Samarinda, Drs. H. Agus Gazali, M.S.I., menegaskan bahwa IHT ini merupakan bagian dari upaya sekolah menciptakan ekosistem pendidikan berkualitas. “Guru adalah ujung tombak pendidikan. Dengan meningkatkan kapasitas mereka, kami yakin kualitas pembelajaran siswa juga akan terdongkrak,” ujarnya.
Pelatihan yang dimoderatori Firda Iryanti, S.Pd., ini berlangsung interaktif dan penuh semangat. Endro, yang baru tiba dari Jakarta, mengaku terharu melihat antusiasme peserta. “Bagi saya, guru adalah pahlawan. Berbagi dengan mereka adalah bentuk terima kasih atas jasa-jasa yang telah diberikan kepada dunia pendidikan,” tutupnya.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya berhenti sebagai pelatihan satu hari, tetapi menjadi pemicu perubahan dalam praktik mengajar sehari-hari, sehingga tercipta lingkungan belajar yang lebih inspiratif bagi siswa SMA Negeri 2 Samarinda. (*)