TebarBerita.ID
      Artikel ini telah dilihat : 644 kali.
ADVERTORIAL KUTAI KARTANEGARA

Desa Perangat Baru Kembangkan Kampung Kopi Luwak Khas Kukar untuk Dongkrak Perekonomian


Tebarberita.id, Tenggarong – Pemerintah Desa (Pemdes) Perangat Baru di Kecamatan Marang Kayu, Kutai Kartanegara (Kukar), dikenal sebagai lokasi pengembangan tanaman kopi liberika dan dapat julukan Kampung Kopi Luwak. Pengelolaan Kopi tersebut di olah oleh Kelompok Petani setempat.

Kopi Luwak dari desa ini telah menarik perhatian wisatawan serta berbagai hotel dan lokasi wisata di luar Kalimantan, termasuk di Bali.

Kepala Desa Perangat Baru, Fitriati, menjelaskan bahwa kopi liberika merupakan jenis kopi langka di Indonesia dan hanya ditanam di tiga titik, salah satunya di Desa Perangat Baru.

“Harapannya supaya kelompok tani ini bisa terus berkembang dan lebih dikenal oleh khalayak luas,” ujarnya, Minggu (17/11/2024).

Untuk diketahui, Kopi Luwak dari Desa Perangat Baru dijual dengan harga premium, yakni Rp5 juta per kilogram. Hingga saat ini, desa tersebut telah menjalin kerja sama (MoU) dengan berbagai hotel dan destinasi wisata untuk mendistribusikan produk khas ini.

“Kami sudah MoU dengan berbagai hotel dan lokasi wisata seperti di Bali,” tambahnya.

Lebih lanjut, Fitrianti menyatakan telah menerima sejumlah dukungan dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, yang turut berperan dalam pengembangan Kampung Kopi Luwak ini. Fasilitas ini, membantu kelompok tani menjaga kualitas produksi kopi mereka.

“Kabupaten Kukar memberikan fasilitas seperti rumah produksi, lantai jemur kopi, sarana prasarana, dan pupuk bagi para petani,” kata Fitriati.

Kopi liberika yang ditanam oleh para petani di Desa Perangat Baru memerlukan waktu panen sekitar dua tahun, dengan hasil sekitar 700 gram hingga lebih dari satu kilogram per hektare. Saat ini, terdapat 34 petani kopi yang telah terdaftar sebagai bagian dari kelompok tani desa ini.

Kopi Luwak dari Desa Perangat Baru telah berhasil menarik minat wisatawan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang datang ke Kukar.

Selain dijual secara langsung kepada wisatawan, kopi ini juga didistribusikan ke berbagai lokasi wisata di luar Kalimantan melalui MoU dengan sejumlah destinasi wisata terkenal. (ADV/DISKOMINFO KUKAR)

Related posts

Perlu Kajian Komprehensif Menyulih Taman Bebaya Jadi Sentra UMKM

admin

Bawaslu Kaltim Gelar Diskusi Kelompok Terumpun untuk Optimalisasi Sistem Data Center Pemilu 2024

admin

DPRD Bentuk Pansus Susun Regulasi Jaminan Produk Halal dan Higienis UMKM

admin