TebarBerita.ID
      Artikel ini telah dilihat : 632 kali.
OLAH RAGA

Pengamat Nilai Protes Irak ke AFC Wajar, Format dan Jadwal Kualifikasi Dinilai Untungkan Saudi

TEBARBERITA.ID – Pengamat sepak bola Kesit B. Handoyo menilai langkah Irak memprotes pelaksanaan Round ke-4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) merupakan tindakan yang wajar. Ia menilai format dan jadwal kompetisi kali ini cenderung memberi keuntungan besar bagi tuan rumah, khususnya Arab Saudi dan Qatar.

“Sejak sebelum pertandingan dimulai, sejumlah negara peserta, termasuk Irak dan Indonesia telah menyampaikan kekhawatiran soal potensi ketidakadilan penyelenggaraan,” kata Kesit dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Kesit mengungkapkan, format awal yang seharusnya digelar di tempat netral justru diubah menjadi di negara peserta, sehingga menimbulkan ketimpangan.

“Sejak awal, Irak dan Indonesia sudah khawatir pertandingan di Arab Saudi dan Qatar akan menguntungkan tuan rumah. Format awalnya seharusnya di tempat netral, tapi AFC tiba-tiba mengubah aturan,” tegasnya.

Ia menilai perubahan tersebut mencerminkan inkonsistensi AFC dalam menerapkan regulasi. Menurutnya, perubahan format yang dilakukan tanpa kejelasan justru menimbulkan kesan adanya keberpihakan.

“Indonesia seharusnya tidak bertemu lagi dengan Arab Saudi di Round ke-4 karena sudah bertemu di Round ke-3. Tapi AFC ubah formatnya, dan itu jelas menguntungkan Saudi Arabia dan Qatar,” jelasnya.

Selain format, Kesit juga menyoroti ketimpangan waktu istirahat antar tim. Irak, yang baru menghadapi Indonesia, hanya memiliki waktu istirahat dua hari sebelum melawan Arab Saudi. Sementara itu, Arab Saudi mendapatkan waktu istirahat enam hari penuh sebelum laga kontra Irak.

“Ini jelas tidak adil. Irak kelelahan karena jadwal yang mepet, sementara Saudi punya waktu istirahat jauh lebih panjang. Unsur kesengajaan dari AFC sangat terasa,” ujarnya.

Kesit menilai protes yang diajukan Irak kepada AFC sepenuhnya beralasan. Ia menambahkan bahwa situasi serupa juga pernah dialami Indonesia saat melawan Irak dan Arab Saudi di babak yang sama. Indonesia bahkan sempat melayangkan keberatan terhadap penunjukan wasit, meskipun akhirnya pertandingan dipimpin wasit asal Kuwait yang dinilai cukup netral.

Meski demikian, lanjut Kesit, faktor jadwal padat dan atmosfer stadion yang sepenuhnya berpihak pada tuan rumah tetap menyulitkan tim Garuda. Ia menekankan agar AFC segera melakukan evaluasi mendalam demi menjaga keadilan dan kredibilitas kompetisi.

“Konsistensi AFC sedang diuji. Jangan sampai keputusan yang menguntungkan tuan rumah justru merusak semangat fair play,” pungkasnya. (*)

Related posts

DTC Chapter Mahakam Apresiasi Pelaksanaan Gatnas Ke-4 di Selorejo

admin

Kejurprov: Atlet Kutim Raih Hasil Memuaskan

admin

Presiden Minta Pusat Pelatihan Sepak Bola Berada di IKN

admin