TebarBerita.ID
      Artikel ini telah dilihat : 647 kali.
BERITA UTAMA KEAGAMAAN

Kirab Pujayatra, Halaman Gereja Katolik di Desa Mendut Dipenuhi Ribuan Umat Budda

Peserta Kirab Pujayatra

Tebarberita.id, Magelang – Sebuah pemandangan tak biasa tampak di halaman Gereja Katolik Bunda Maria Sapta Duka, Desa Mendut, Magelang, Minggu (6/7/2025). Alih-alih dipenuhi jemaat Katolik, area gereja justru ramai oleh umat Buddha dari berbagai penjuru Indonesia. Mereka bukan datang untuk misa, melainkan untuk mengikuti registrasi Indonesia Tipitaka Chanting (ITC) dan Asalha Mahapuja 2569/2025, yang diselenggarakan oleh Sangha Theravada Indonesia.

Halaman gereja tersebut disulap menjadi kantor sekretariat dan pos registrasi peserta kirab Pujayatra, sebuah prosesi suci dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur yang diikuti sekitar 9.000 orang. Sebelumnya, lebih dari 2.000 umat juga telah mengikuti rangkaian pembacaan Kitab Suci Tipitaka sejak 4 Juli 2025.

Pemanfaatan halaman gereja sebagai lokasi registrasi bukan tanpa alasan. Letaknya yang strategis—tepat di seberang Candi Mendut—memudahkan pengaturan teknis ribuan peserta. Selain menghindari kepadatan di area candi dan wihara, lokasi tersebut memungkinkan proses registrasi berlangsung nyaman dan tertib. Di tempat ini, para pimpinan rombongan mendapatkan pin, bunga, dan perlengkapan lainnya untuk kirab.

“Kita sangat terbantu karena kalau nggak ada tempat yang luas seperti ini tentu lebih repot. Terima kasih banyak atas bantuan dari Gereja Katolik Bunda Maria Sapta Duka,” ujar Vivi, panitia registrasi asal Muntilan dikutip dari kemenag.go.id.

Untuk menunjang kenyamanan, terpal selebar 20 x 6 meter dipasang menutupi area registrasi. Belasan meja disiapkan, lengkap dengan logistik seperti snack dan air minum. Menariknya, tak hanya umat Katolik yang membantu, tetapi juga Suwardi, seorang muslim yang bertugas menjaga keamanan di sekitar gereja dan area registrasi.

“Saya juga senang karena semua kegiatan keagamaan bisa berjalan dengan baik,” ujar Suwardi yang biasanya bertugas di kawasan Candi Mendut.

Perayaan Asalha Mahapuja, yang mengenang khutbah pertama Sang Buddha Gautama setelah pencerahan, berlangsung khidmat dan tertib, diikuti sekitar 11.000 orang. Umat Buddha dari berbagai penjuru Indonesia dan dunia melakukan prosesi perenungan sejauh tiga kilometer dalam suasana damai, dengan pengamanan maksimal dari TNI, Polri, dan relawan.

Lebih dari sekadar perayaan keagamaan, kirab ini menjadi simbol nyata toleransi dan harmoni antarumat beragama. Kesediaan umat Katolik meminjamkan tempat ibadah mereka dan partisipasi warga muslim dalam pengamanan menjadi contoh bahwa keberagaman bisa dirawat melalui aksi nyata yang sederhana namun menyentuh.

Asalha Mahapuja tahun ini pun tidak hanya meninggalkan kesan spiritual, tetapi juga meninggalkan pesan mendalam tentang indahnya hidup dalam keberagaman yang saling menghormati. Sebuah perayaan sunyi yang berbicara lantang tentang nilai kemanusiaan dan kerukunan. (*)

Related posts

BKPRMI Kaltim Gelar Rakerwil dan Sosialisasi Kurikulum LPPTKA 2020: Fokus pada Pengembangan Generasi Berkualitas

admin

Komisi IV Minta Pemkot Atensi Bahaya Perundungan di Sekolah

admin

Untuk Tutup Kasus BTS, Pegawai BPK Diduga Terima Rp40 Miliar

admin