TebarBerita.ID
      Artikel ini telah dilihat : 647 kali.
NASIONAL

90 Persen Bawang Putih di Indonesia Masih Impor, Tahun Ini Diperikirakan Capai 550 Ribu Ton

TEBARBERITA.ID – Ketergantungan Indonesia terhadap impor bawang putih kian mengkhawatirkan. Dengan produksi domestik yang terus merosot dan inovasi pengembangan komoditas yang stagnan, negara ini masih belum mampu memenuhi kebutuhan nasional yang mencapai ratusan ribu ton per tahun.

Kondisi tersebut mengemuka dalam webinar Agribisnis Seri ke-3 bertajuk “Dilema Bawang Putih: antara Impor dan Target Swasembada”, yang digelar Selasa (22/7/2025). Kepala Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler BRIN, Umi K. Yaumidin mengungkapkan bahwa saat ini lebih dari 90 persen kebutuhan bawang putih Indonesia dipenuhi dari impor, terutama dari Tiongkok.

“Diproyeksikan, pada 2025 kebutuhan impor bisa mencapai sekitar 550.000 ton. Ini tentu menjadi catatan serius bagi kita semua,” ujar Umi dikutip dari brin.go.id.

Ia menilai, defisit produksi tersebut perlu disikapi melalui strategi jangka panjang yang terfokus. Menurutnya, sejumlah tantangan besar di sektor ini mencakup keterbatasan benih unggul, minimnya insentif bagi petani, kendala lahan tanam, hingga lemahnya integrasi hulu-hilir agribisnis.

“Kita perlu merumuskan strategi agar Indonesia mampu menekan ketergantungan impor dan menuju swasembada bawang putih,” tegasnya.

Selain itu, Umi juga menyoroti dampak dari ketidakpastian geopolitik global terhadap logistik dan perdagangan internasional yang berpengaruh langsung terhadap pasokan impor.

Sementara itu, Kepala Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat BRIN, Agus Eko Nugroho menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mengurai persoalan ini. Menurutnya, kolaborasi antar-lembaga dan pusat riset menjadi kunci untuk menyusun solusi yang komprehensif.

“Kami siap untuk turut serta dan onboard dalam proses ini, untuk bersama-sama memahami dan mengurai persoalan, serta menyusun solusi terbaik demi kepentingan bangsa,” kata Agus.

Diskusi ini turut melibatkan perwakilan dari Kementerian Pertanian, akademisi, dan pihak swasta. Melalui kolaborasi multipihak tersebut, diharapkan lahir kebijakan yang lebih aplikatif untuk memperkuat pembangunan sektor pertanian, khususnya dalam pengembangan bawang putih sebagai komoditas strategis nasional. (*)

Related posts

Potensi Masalah Pendaftaran Parpol Peserta Pemilu 2024

admin

Wow! ASN Kini Lebih Mudah Naik Jabatan

admin

Pemerintah Rencanakan Seleksi PNS lewat Agen dan Head Hunter

admin