Tebarberita.id, Samarinda – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Samarinda menggelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pemilu 2024. Kegaiatan dengan tema “Deklarasi Kawal Pemilu 2024 Bebas Hoax, Money Politik dan Isu Sara” tersebut berlangsung di Harris Hotel Samarinda, Rabu (30/11/2022).
Sosialisasi tersebut dibuka oleh Komisioner Bawaslu Galeh Akbar Tanjung dan dihadiri oleh sejumlah organisasi mahasiswa dan kepemudaan. Galeh Akbar Tanjung mengatakan, masyarakat menjadi aktor penting dalam siklus demokrasi yang berdampak pada jalannya sistem pemerintahan. Sebab, setiap pergantian pemimpin akan membawa perubahan pada sistem pemerintahannya.
“Kalau kita salah memilih bisa jadi kita akan terkena musibah, karena programnya tidak berorientasi dengan masyarakat. Melalui kampanye sebaiknya masyarakat menguji bagaimana calon pemimpin mengimplementasikan programnya selama 5 tahun ke depan,” ungkap Galeh menjelaskan.
Lebih lanjut dia menjelaskan, melalui sosialisasi ini dirinya berharap, tokoh pemuda dan masyarakat dapat memberikan informasi kepada komunitasnya. Baik itu informasi kepada keluarga, tetangga maupun komunitas terdekat lainnya, terutama agar menghindari politik uang dan sara.
“Mari bersama-sama kita memberikan informasi ke komunitas masing-masing, agar kedepannya jangan sampai salah memilih hanya karena uang dan sembako serta ajakan dari orang lain agar tidak menyesal di kemudian hari,” ajak Galeh.
Ketua Bawaslu Samarinda Abdul Muin menyampaikan, sosialisasi ini sebagai komitmen bersama, sinergi melawan politik uang, hoaks, dan menolak penggunaan politik identitas seperti suku, agama, ras (sara) yang merusak tatanan demokrasi..
“Tiga permasalahan itu pasti akan banyak beredar ketika pemilu 2024 mendatang, jadi hal ini kita sosialisasikan agar tidak terulang lagi seperti pemilu 2019 lalu,” jelas Muin.
Selain komitmen, lanjut dia, partisipasi masyarakat sangat penting untuk mendukung suksesnya pemilu 2024 mendatang. Karena masyarakat menjadi faktor utama dalam tatanan demokrasi demi terciptanya pesta demokrasi berintegritas.
“Jangan sampai ada golongan di masyarakat kita yang punya kepentingan sendiri untuk semata-mata memperjuangkan golongannya, tanpa melihat yang lainnya,” tegas Muin menambahkan. (Na)